Oooo.... ternyata ada sesuatu yang ingin dibeli. Okee, i'm ready to meet tomorrow. ^-^
Esok harinya tepat tanggal 15 oktober. Aku pun bergegas mempersiapkan diriku untuk bertemu beliau. Sambil prepare pkaian yang akan aku kenakan,,, otak ini berfikir trus, apa yah kira kira yang ingin disampaikan ibu kepadaku. Tepat pukul 11 aku meninggalkan rumah, lalu menunggu angkot didepan lorong rumah. Suasana kota ramai sekali pada saat itu, kendaraan semakin tahun semakin bertambah, menjadikan jalanan kota sangat ramai. Aku terus melihat jam, waaah... sudah hampir pukul 12 dan angkot yang aku tumpangi masih berada di jalan yang masih agak jauh dari tujuanku. Humm... aduh gimana nih. Padahal kata calonku, usahakan jangan telat. Yaaah.. mau bagaimana lagi, aku sudah berusaha. Daaaan... benar saja aku telat, telat sekitar 10 menit. Hadeuhh 😯😯😯😐😐
Bergegas aku mencari toko yang dimaksudkan oleh ibu ditelfon. Aku mencari sosok yang baru saja aku kenal, sosok seorang ibu yang baru aku lihat sekali, namun tak juga kutemukan. Aku menelpon tak jga diangkat. (Dering hp berbunyi,,, "ibu") nah,, ibu telfon... menanyakan keberadaanku, Alhamdulillah akhirnya ketemu juga. Kemudian aku pun melangkahkan kaki ku menuju ke arah ibu, deg....aku berpapasan dgn dia. Perkiraanku dia gak ikut...sempat jantung ini berdegup kencang saat berpapasan dengannya.
Deg..... ternyata ibu memintaku datang karena ingin membeli mahar untukku dan cincin pernikahan untuk kami. MasyaAllah... terharu. YaAllah,,,, apakah ini rasanya, rasa yang dulu hanya ada dalam fikiran dan khayalku ketika mendengar teman2 atau sahabat2 yang akan melangsungkan pernikahan mereka. Memilih cincin,,, sekali lagi, serasa tidak percaya dengan kondisi yang aku hadapi sekarang. Lisan tak berhenti berucap syukur. Syukur ats segala nikmat dan kemudahan serta kebahagiaan yang Allah berikan.
Setelah lama berdiskusi tentang mahar yang akan dibeli, akhirnya pilihan tetap aku serahkan kepada ibu. Karena sekali lagi mahar adalah pemberian dari calon suami kpd seorang wanita yang akan dia nikahi. Aku serahkan semua pilihan kepada beliau.
Serasa tidak mau berlama lama dalam kondisi kikuk seperti ini. Aku berfikir kapan ini selesai. Hehehe....
Beneran aku masih maluuuu ketika harus dekat dekat dgn dia meskipun ditemani oleh mahrom kami. Inilah bentuk penjagaan Allah. Karena walaupun kami sdh sampai ke fase ini, Allah ttp menjaga kami. Komunikasi diantara kami pun hanya sebatas jika mmg ada keperluan. Islam menjaga manusia dengan seperangkat aturannya. MASYA ALLAH....
Setelah selesai, aku berpamitan dengan ibu. Maaf yaahh gak sempat berpamitan dgn mu Kak. Masih maluu beneran....
Aku melangkahkan kaki masuk kedalam angkot sambil melambaikan tangan ke ibu. Aku pulang dgn perasaan yang bahagia pada saat itu. Alhamdulillah ala kulli hal.
#waiting for another happy moment ^-^